Minggu, 01 Januari 2012

Terpisah Oleh Takdir part 7

haiiiiiii :D I'm backk, uyeeeaahhh \m/
hari ini gue mau ngucapin
HAPPY NEW YEAR 2012,WELCOME JANUARY ƪ(ˇ▼ˇ)¬  I HOPE NO MORE TEARS IN THIS YEARS
gak terasa ya udah tahun 2012, sedih sebenarnya ninggalin 2011, karena terlalu banyak kenangan di tahun 2011 kemarin :') ada dua kenangan yang gue alami selama tahun 2011, yaitu kenangan manis dan kenangan yang pahit. Pasti bakal kangen sama kenangan-kenangan gue bareng orang-orang yang gue sayang selama ini (з´⌣`ε)
okelah yaa,, gue gak mau bahas kenangan yang pahitnya :D mwehehe karena terlalu 'SAKIT' buat gueeeee *pissooo manaa piso ?
kali ini gue mau ngelanjutin cerpan gue yang terakhir ƪ(ˇ▼ˇ)¬ assiikkk akhirnya selesei di Part 7. Temen" gue banyak yang penasaran sama part 7 ini, yaudahhhh di baca langsung aja yaaa,,
cekidooottttt...................



“Tante, ada apa tante, tadi telepon dari mana ?” Indah kebingungan melihat Ibu Didit yang sedang syok dan menangis.
“Tadi telepon dari bandara, katanya pesawat yang ditumpangi Didit mengalami kecelakaan ndah,” Ibu Didit berusaha memberitahu Indah.
“A..apa ? Di...Didit meninggal, tante ?” bagai tersambar petir di siang bolong Indah kaget dan nyaris pingsan.

    Jenazah Didit pun di bawa pulang dan dibawa ke pemakaman. Setibanya di pemakaman Indah langsung memeluk makam Didit dan menangis, sungguh kesedihan yang tak akan pernah bisa disembuhkan dan dilupakan.

“Kenapa kamu pergi ? Maafkan aku dit selam ini hanya bisa marah, kesel, dan cuekin kamu, aku memang egois dit, nggak pernah ngerti perasaan kamu, tapi itu semua karena aku sayang  sama kamu, tapi kenapa kamu pergi untuk selama-lamanya dan meninggalkan aku sendiri, membiarkan aku hancur karena kehilangan kamu.” Betapa sakitnya hati Indah saat ini, ia seperti orang yang tak bisa mengendalikan dirinya sendiri.

“Sudahlah ndah, relakan dia pergi ! Kita harus pulang, Didit akan bahagia di sisi-Nya.” Mereka pun pulang meninggalkan makam.

Namun sebelum pulang ibunda Didit memberikan Indah sebuah surat yang ditulis Didit dan dititipkan pada Ibunya sebelum ia pergi ke Australia dan untuk selama-lamanya.

“Apa ini tante ?” Tanya Indah
“Ini surat dari Didit sebelum ia pergi. Pulanglah dan segera baca di rumah,” jelas ibunda Didit.

Indah, aku udah nggak kuat diginiin lagi, salah sedikit saja aku udah di cuekkin, dimarahin. Padahal kamu juga sering banget buat aku cemburu, tapi aku nggak pernah marah sama kamu ndah. Karena ku tau kalau itu memang susah di lupain buat kamu. Sebenarnya aku telah berharap banyak kepada kamu tapi itu tak mudah di ungkapkan. Aku tau aku nggak bisa jadi yang terbaik buat kamu, jadi lupakanlah aku. Aku juga tau kalau kau masih suka dengan teman lamamu yang bernama Fahri. Kejarlah dia, jangan kau berharap kepadaku lagi karena aku bukan manusia sempurna seperti yang kau inginkan. Buktinya, kamu masi menyimpan namanya Fahri di kontak hapemu dengan akhiran tanda cinta dan masih menyimpan semua foto-foto dia. Sedangkan aku, kekasihmu sendiri disimpan dengan kesan hanyalah teman. Sebenarnya aku sudah sakit hati lebih dulu dari pada kamu ndah, tapi itu harus kupendam karena aku nggak mau kehilangan kamu.
Terima kasih sayang…

    Begitulah isi surat dari Didit. Tak terbayangkan lagi berapa banyak air mata yang telah dikeluarkan Indah hingga membasahi pipinya. Kini semuanya telah terbongkar, Didit sekarang sudah mengetahui kalau Indah masih menyukai Fahri. Betapa sakitnya hati Indah saat ini, rasanya ia ingin mengucapkan kata maaf secara langsung dengan Didit. Tapi itu semua telah terlambat, karena Didit telah meninggalkan dia untuk selama-lamanya.

“Semoga kau bahagia di sana dan ingatlah aku selalu!” I

   tulah salam perpisahan dari Indah untuk Didit. Ia tak bisa menahan air matanya yang terus mengalir. Tetapi ia tak boleh seperti ini terus, ia harus bangkit dan terus semangat, agar Didit bisa tenang dan bahagia di sisi-Nya untuk selama-lamanya.




 -------> TAMAT...

thanks for reading :) HOPE you LIKE :)
enccaaaahhhhh :)